Minggu, 17 Agustus 2014

TEARS OF LOVE






                Hembusan angin begitu dingin,malam kian larut,Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Namun sayu-sayu masih terdengar suara lagu yang di putar dari dalam kamar ayla. Sepertinya ayla masih belum tidur,terdengar lagu itu diputar berkali-kali olehnya. Nampak ia sedang duduk memandang keluar dari jendela kamarnya sembari  meresapi lirik lagu yang sedang di dengarkannya."hadirmu hanya sekilas di hidupku
namum meninggalkan luka
tak terhapus oleh waktu
tertawa hanya tuk tenangkan jiwa
namun yang kurasa hampa
semua hilang tak tersisa
bayangkan... rasakan 
bila semua berbalik kepadamu
bayangkan .... rasakan
bila kelak kau yang jadi diriku
terdiam ditengah heningnya malam
mencoba tuk memaafkan dan melupakan kesedihan
maaf sangat sulit kau ucapkan
selalu ada pembenaran atas hal
yang engkau lakukan"
Tak lama kemudian….terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. ‘’Tomy..aku merindukanmu.Mungkin sekarang aku hanyalah bagian yang terlupakan dalam hidupmu
Walau sesungguhnya hati sakit karena dulu pernah di cintaimu,
Mungkin sekarang aku hanyalah lembar cerita masa lalumu,
Namun ingatkah kamu,
Bahwa aku dulu pernah mengisi hatimu semudah itukah kau lupakan aku?,
Tanpa dirimu tau,
Kau telah lukakan hati dan perasaanku’’ katanya lirih.
 Tomy adalah mantan kekasih ayla. Tomy kini telah memiliki kekasih baru,sedangkan ayla masih saja terlarut dalam kesedihannya.
                Mengulang kembali cerita mereka dulu. Saat itu hari Nampak begitu cerah. Secerah hati Tomy dan ayla. Di kawasan wisata pemandian alam,disebuah bangku yang terletak di pinggir kolam..nampaknya mereka berdua sedang asyik duduk berduan. Tangan Tomy terlihat sedang memeluk tubuh ayla. Layaknya sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara,mereka berdua terlihat begitu bahagia. Hingga tiba-tiba saja ayla merasa tak nyaman duduk di situ,ia mengajak Tomy untuk berpindah tempat “mas kita jalan-jalan ke atas aja yuk”. “enggak ah..aku pengen di sini saja” sahut Tomy. “aku pengen jalan-jalan ke atas,tapi kalau kamu gak mau ya sudah…aku jalan sendiri saja”. “ya silahkan jalan sendiri saja” jawaban Tomy sepertinya mengecewakan ayla. Tanpa berkata apapun lagi,ayla langsung pergi meninggalkan Tomy. Tetapi Tomy malah tak mengejar ayla,dia bahkan hanya memandangi saja. Makin kecewalah hati ayla,dia berharap Tomy akan menyusulnya tapi sepertinya tak sesuai keinginannya. Kemudian ayla menghentikan langkahnya,dia hanya berdiri dan berdiam memandang ke kolam di bawahnya. Hingga Tomy menghampirinya “maafkan aku,kamu marah ya” sepertinya Tomy hanya bermaksud menggoda ayla,dia sengaja membuat kekasihnya itu merajuk. Ayla tak menyadari maksud Tomy yang sebenarnya,dia bahkan semakin merajuk…diteruskan langkahnya tanpa mempedulikan Tomy. Sementara Tomy terus mengikuti kemana ayla pergi. Dan akhirnya langkah ayla kembali terhenti,Tomy mencoba kembali meminta maaf “maafkaan aku,aku janji tak akan begitu lagi. Jangan marah ya” ia tersenyum. Ayla memalingkan pandangannya,lalu Tomy memeluknya dari belakang,dan ia membalik tubuh ayla. Ayla pun menangis. Tomy merasa bersalah kepada ayla,diusaplah air mata ayla..dan di peluk erat tubuh kekasihnya itu. Dipandanginya wajah ayla,ia mengelus kepala ayla…membelai rambutnya dan kemudian mencium kening ayla. “sudah ya jangan nangis lagi” katanya penuh penyesalan. Ayla memanglah gadis yang agak manja,meski demikian dia romantis dan penuh perhatian. Tak jarang ayla membuatkan puisi untuk kekasihnya itu. Sedangkan Tomy sebenarnya bukanlah tipe cowok yang romantis,dia cenderung lebih cuek tapi dia sering memanjakan ayla.
                Hari-hari terus saja berlalu,ini adalah bulan kedua setelah mereka menjadi sepasang kekasih. Ada tanggal di bulan ini yang begitu sepesial,yaitu tanggal 14 februari..ya hari valentine. Tomy berencana memberikan sebuah kado tapi tanpa sepengetahuan ayla. Tomy pun membuat janji untuk bertemu dengan ayla hari ini di sebuah kafe. Kemudian bertemulah mereka. Belum lama sampai di sana tiba-tiba tomy berkata bahwa ia ingin pergi sebentar “yang…aku mau pergi sebentar ya,kamu tunggu disini. Nanti aku kembali lagi”. Ayla pun bingung “pergi ke mana? Bukankah kita baru saja sampai. Aku gak mau ditinggal sendiri disini”.
“lima menit aja,aku pasti akan ke sini lagi kok. Aku ada urusan bentar”
“iya deh…tapi janji ya jangan lama-lama” meski terpaksa akhirnya ayla meng-iyakan permintaan tomy
“iya janji” jawab tomy
10 menit akhirnya berlalu namun tomy tak kunjung datang,ayla nampaknya mulai kesal. Dia tak tahu kemana kekasihnya itu pergi. Lalu dia mencoba menghubungi tomy “yang kamu di mana? Katanya Cuma bentar?”. “iya sayang bentar lagi aku sampai di situ kok”. Tak lama kemudian tomy datang,dia membawa bungkusan hadiah di tangannya. Dan iapun memberikan bungkusan itu kepada ayla. “maaf ya menunggu lama,ini buat kamu sayang”. Ayla yang awalnya ingin marah karena tomy datang terlambat,akhirnya tersenyum juga “apa ini sayang,boleh aku buka?”. “iya,buka saja” . Dibukalah bungkusan itu oleh ayla,dan betapa senangnya ayla ternyata tomy membelikannya sebuah boneka domba kesukaan ayla. “sayang terimakasih ya,aku suka banget hadiahnya”. “iya sayang sama – sama” tomy lega karena ayla menyukai hadiah yang ia berikan. Tomy tahu kalau ayla begitu menyukai salah satu karakter domba di film kartun,makanya tomy memberikan boneka domba itu. Sejak saat itu,boneka pemberian tomy selalu jadi teman tidur ayla. Setiap menjelang tidur ayla selalu memeluk bonekanya.
                 Kisah cinta mungkin memanglah tak selalu indah. Seperti yang orang-orang bilang “air mata sesungguhnya ada pada cinta”. Jalan hidup tak selalu mulus,begitu juga kisah cinta tomy dan ayla. Suatu ketika mereka pergi ke sebuah kafe. seperti biasa mereka hanya berbincang-bincang berdua sembari melepas rindu. Karena tomy tak bisa menemui ayla setiap waktu,tomy begitu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka hanya bertemu dua minggu sekali,atau bahkan hanya sebulan sekali. Pertemuan yang begitu jarang membuat keduanya sering merasa rindu satu sama lain. Bahkan ayla seakan tak mau melepas pelukannya setiap bertemu tomy. Di tengah-tengah kemesraan itu,suatu masalah terjadi. Ayla mencoba memeriksa handphone tomy,di bukalah handphone itu. Dan ayla menemukan sebuah folder tersembunyi,ketika dibuka betapa terkejutnya ayla ternyata folder itu berisi beberapa foto wanita yang tak dikenal ayla. Tanpa menunggu lama lagi ayla pun segera bertanya kepada tomy “foto siapa ini mas? Kenapa ada di folder tersembunyi”. Tomy nampaknya gugup “oh itu foto adik temanku”.  Ayla merasa ada yang ganjil dengan jawaban tomy “foto adik temanmu? lalu Kenapa kau simpan?”. “beneran itu foto adik temanku,namanya mita….dia jua satu desa denganku. Dulu aku memang menyukainya,tapi sekarang sudah tidak lagi kok. Dan aku sebenarnya lupa menghapus foto itu” tomy seakan berusaha meyakinkan ayla,dia pun terlihat tersenyum kepada ayla seakan memang tak ada apa-apa antara dia dan wanita itu. “oh baiklah kalau begitu” ayla membalas senyum tomy. Padahal dalam hatinya,ayla merasa tak yakin dengan tomy. Ayla merasa tomy sedang berbohong. Disitulah ayla mulai menaruh keraguan terhadap tomy. Bahkan Sepulang dari pertemuan itu,ayla terus saja bertanya-tanya..”siapa sebenarnya wanita itu,aku yakin ada sesuatu yang mas tomy sembunyikan dariku. Ya tuhan apa sebenarnya yang mas tomy sembunyikan dariku,mungkin aku takan mampu menerima kemungkinan terburuk tapi ku mohon tuhan tunjukkan padaku apa yang sebenarnya terjadi” wajahnya Nampak sedih. Perasaan hatinya tak karuan.
                Ayla berusaha mempercayai tomy,dia bersikap seolah tak meragukan tomy. Padahal hati dan logikanya mulai tak sejalan lagi. Seiring berjalannya waktu,ayla mulai melupakan kejadian itu. Namun semenjak itu ayla menjadi semakin pencemburu. Dipertemuan berikutnnya mereka berencana akan pergi ke suatu tempat. Pergilah mereka ke sebuah air terjun. Awalnya meraka tak berencana ke air terjun,tapi tiba-tiba saja mereka ingin pergi ke sana. Sampailah mereka di air terjun yang di tuju. Jalanan nampaknya licin,tak mungkin sepertinya berjalan dengan high heels di tempa di seperti itu. Ayla Nampak kesulitan berjalan,tomy terus saja menggandengnya. Hingga akhirnya tomy melepas sandal yang dikenakannya,dia menyuruh ayla memakai sandal milik tomy agar ayla tak kesulitan berjalan. “sayang…kamu lepas aja ya sandalnya,terus pakai sandalku ini” kata tomy. “kalau aku pakai sandal kamu,terus kamu gimana” Tanya ayla. Tomy tersenyum “tak apa,aku jalan tanpa alas kaki juga bisa”. Ayla merasa terharu,ia tak tega jika harus membiarkan tomy berjalan tanpa alas kaki “enngak usah sayang,aku bisa kok jalan pakai high heels. Kalau kamu pegangi tanganku,aku pasti gak bakal jatuh kok”. “baiklah kalau itu mau kamu”. Tomy menggandeng tangan ayla,mereka berjalan menaiki tangga di samping air terjun. Sesampainya di atas,mereka berdua duduk di sebuah batu di dekat tangga tersebut. “sayang, aku jam 12 nanti harus kembali ke tempat kerja. Aku gak bisa lama-lama hari ini” tomy memulai perbincangan. “iya gak apa-apa” tersenyum kecil. Kemudian tomy terus saja memandangi ayla,pandangannya seakan tak mau lepas hingga ayla tersipu malu dibuatnya. “ada apa sayang,kok ngeliatin aku terus dari tadi” Tanya ayla. Tomy hanya tersenyum dan berkata “gak ada apa-apa kok” lalu tomy mengecup pipi ayla. Ayla hanya  tersenyum tersipu malu melihat kelakuan tomy itu. Bahagia yang ayla rasakan saat ini. Mereka pun akhirnya lega bisa melepas rindu setelah sebulan tak bertemu. Ketika kita merasa bahagia,waktu terasa semakin cepat berlalu. Jarum jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 siang,itu pertanda mereka harus segera pulang karena tomy akan kembali bekerja. Sepanjang perjalanan pulang,tangan ayla terlihat erat memeluk tubuh tomy. Dia merasa masih belum puas bertemu tomy hari ini,namun waktu terlalu cepat berlalu. Di tengah pejalanan,motor yang di kendarai tomy hampir saja terjatuh. Ayla yang saat itu diboncengnya merasa kaget atas kejadian itu “sayang ada apa?”. “Maaf aku sedikit ngantuk hari ini” jawab tomy. “pelan-pelan saja ya nyetirnya,hati-hati sayang” ayla merasa khawatir.
Malam harinya ayla mengirimkan pesan kepada tomy yang saat itu masih berada di tempat kerja “sayang kamu sudah makan?”. Tomypun membalas “sudah sayang”. “sepulang kerja nanti langsung pulang ya,gak boleh main kemana-mana. Dan gak boleh begadang. Harus langsung tidur biar istirahatnya cukup” ayla mengkhawatirkan tomy. “ iya sayang” balas tomy. Ayla selalu memperhatikan tomy,dia tahu tomy sering begadang malam hanya demi menonton acara sepak bola kesukaannya. Hal itu membuat tomy jadi kurang istirahat. Ayla tak bosan-bosannya selalu mengingatkan tomy untuk makan dan istirahat dengan teratur. Dia begitu menyayangi tomy,hal-hal kecil selalu membuatnya khawatir.
                Selama menjalin hubungan dengan tomy,ayla selalu menjaga kesetiaanya. Meski ayla mempunyai banyak teman lelaki tapi ia tahu batasan dalam berteman. Baginya tomy lah  satu-satunya lelaki yang dicintainya saat ini. Hubungan mereka lali ini memasuki bulan ke enam. Seperti kata orang makin tinggi sebuah pohon tumbuh,makin kencang hembusan angin yang menerpa hingga mampu menggoyahkannya. Suatu ketika mereka pergi ke sebuah kafe. suasana kafe nampaknya masih begitu sepi,hanya mereka yang berkunjung kala itu. Mungkin karena waktu itu hari masih pagi hingga belum banyak yang berkunjung ke kafe. Duduklah mereka berdua di sebuah ruang yang Nampak seperti joglo yang tertutup,hingga ketika mereka duduk di situ,orang lain takan bisa melihatnya. Kemudian minuman yang mereka pesanpun sudah datang. Mulailah mereka berbincang-bincang. Di sela-sela perbincangan,tomy terus saja memandang ayla…hingga membuat ayla malu. “kenapa memandangku seperti itu sayang,apa ada yang salah dengan penampilanku hari ini?”. “kamu cantik..” jawab tomy sembari tersenyum kepada ayla. Mendengar ucapan tomy,ayla hanya bisa tersenyum tanpa berkata apapun. “sayang…cium aku” sahut tomy. “apa? Aku tak bisa ciuman sayang,beneran?” ayla mulai salah tingkah. Semenjak berpacaran,meraka memang belum pernah saling berciuman. Mungkin hanya sebatas cium pipi kiri,kanan dan cium kening saja. “ayolah sayang…kali ini saja coba cium aku” tomy terus saja memaksa. “waduh..beneran sayang,aku gak bisa ciuman” ayla semakin kehabisan alasan. Tanpa berfikir lagi tomy memeluk ayla,diletakkan tangannya di pinggang ayla. Ayla menjadi semakin salah tingkah,ditataplah wajah tomy dan kemudian ciuman pertamapun akhirnya terjadi. Kebahagiaan itu sepertinya tak berlangsung lama, sesaat setelah itu ayla memeriksa isi handphone tomy. Kali ini ia membuka pesan masuk di handphone tomy. Banyak sekali nomer tak bernama,ia membuka sebuah pesan yang bertulis “mungkin kalau kita pelukan pasti akan terasa hangat” terasa tiba-tiba ada petir yang menyambar. Setelah semua pesan itu di bacanya,lemas rasanya tubuh ayla. Disaat dia sudah melupakan kejadian diwaktu dia menemukan foto wanita di handphone tomy,kini malah muncul masalah baru lagi. Bertanyalah ia kepada tomy “mas siapa yang sms seperti ini? kenapa dia ingin berpelukan denganmu?”.”itu mita,adik temanku itu. Dia Cuma becanda kok” bersikap seolah tak ada apapun. “lalu kenapa kamu smsan dengan dia?  Aku gak suka kalau kamu smsan dengan dia apalagi dia berkata-kata yang seperti ini” ayla mulai marah. “Aku gak ada apa-apa kok dengan dia,kita Cuma berteman. Kalau aku ada apa-apa dengan dia,gak mungkin smsan ku simpan pastinya uda langsung ku hapus. Lagian dia akan segera di jodohkan dengan pilihan orang tuanya. Dan Sebenarnya sebelum aku ke sini,aku mengantarkan mita ke sekolahnya tadi”. Mendengar ucapan tomy semakin membuatnya ingin marah,tapi ayla mencoba menahannya. Ia hanya berdiam tanpa berkata apapun. Sementara tomy mencoba terus meyakinkan ayla. Ayla kali ini mengalah,ia tak mau meneruskan pertengkarannya. Dia bersikap seolah percaya,namun jauh di dalam hatinya dia merasa  kecewa.
Setelah kejadian itu,ayla kembali merasa ragu terhadap kesetiaan tomy. Dia lebih sering emosi,bahkan masalah yang kecil saja di besar-besarkan. Tetapi biar bagaimanapun dia akan berusaha bertahan dengan tomy karena ia sangat mencintai tomy.
                Beberapa hari setelah itu,ayla berkunjung ke rumah tomy. “tok tok tok…assalammu’alaikum”. “waalaikumsalam….ayo masuk saja” tomy mempersilahkan ayla masuk ke rumahnya. Duduklah ayla di sebuah kursi di ruang tamu tomy. Sepertinya rumah tomy sepi,hanya ada tomy saja saat itu “mana ibu dan bapak kamu mas” Tanya ayla. “bapak lagi kerja,sedangkan ibu ada di dapur”. Beberapa menit kemudian ibu tomy mendatangi ayla sembari menyuguhkan teh. “ ibu kenapa repot-repot membuatkan minuman” ujar ayla. “gak apa-apa. Cuma teh kok. Ayo di minum” sahut ibu tomy sambil tersenyum. Ayla pun segera menjabat tangan ibu tomy. Setelah itu ibu tomy kembali ke dapur. Berarti kali ini hanya ada tomy dan ayla di ruang tamu. “sayang,aku ke belakang bentar ya” kata tomy. Tesenyumlah ayla “iya,silahkan”. Kemudian ayla menuju ke depan rumah tomy,sambil melihat-lihat lingkungan sekitar rumah tomy. Tomy yang kemudian melihat ayla sedang berdiri di teras depan rumahnya lalu berkata “ngapain di situ? Ayo sini masuk”. Ayla segera menghampiri tomy,tanpa berkata lagi dia langsung memeluk tomy dengan erat. Tomy mengajak ayla tuk duduk,dipangkulah ayla. “kenapa sayang?”. “tak apa-apa,aku Cuma ingin kamu peluk. Peluk aku yang erat ya?” ayla mulai bersikap manja. Tomy memeluk ayla dengan erat,lalu ia meyandarkan kepala ayla di dadanya,dielusnya kepala ayla sambil sesekali mengecup kening ayla. Sementara ayla terus saja memeluk erat kekasihnya itu. Entah kenapa ayla merasa ia akan kehilangan tomy,ingin sekali rasanya ia menangis waktu tomy memeluknya. Tapi ia berusaha menahan air matanya. Ia merasa lelah dengan masalah yang terjadi,kejadian di kafe waktu itu membuat ayla selalu merasa gelisah. Tapi ia tak pernah berkata apapun kepada tomy. karena tomy akan segera berangkat kerja,ayla tak bisa berlama-lama. Sebelum ia pulang,ia memberikan sebuah hadiah kedapa tomy “sayang,ini ku belikan jaket buat kamu”. Tomy nampak senang “terimakasih ya sayang”. Lalu ayla berpamitan pulang “sayang aku mau pulang dulu ya” sembari menjabat tangan tomy dan mencium tangannya. Tak lupa iapun berpamitan kepada ibu tomy. Lega rasanya hati ayla setelah bertemu tomy,setidaknya semua itu bisa mengurangi sedikit kegelisahan dalam hatinya.
                Rasa gelisah terus saja menghantui ayla hingga bulan pun kian berlalu. Namun ia berusaha tak menampakkannya di hadapan tomy. ia bersikap seolah semua baik-baik saja. Malam ini ia akan pergi ke suatu expo. Dia berjanji bertemu di sana dengan tomy. ketika itu ayla datang bersama kawan-kawannya,begitu juga tomy datang bersama beberapa kawannya. Suatu ayla dan tomy berbincang ,muncullah kawan-kawan tomy “Tom..ini pacar kamu?” Tanya salah seorang temannya. Tomy terdiam dan kemudian muncul perkataan yang terduga sebelumnya “bukan….ini temanku”. Sontak jawaban tomy membuat ayla marah. Tanpa berkata apapun ayla langsung pergi meninggalkan tomy bersama kawan-kawannya.Tomy pun mengejar ayla. “Tunggu ayla…kamu mau kemana” teriaknya. Ayla tak menghiraukan perkataan tomy dan terus saja melangkahkan kakinya lalu ia menghentikan langkahnya “apa maksud kamu bilang bahwa aku ini temanmu? kenapa? Kamu malu punya pacar seperti aku?” ayla merasa kecewa dengan tomy. “bukan begitu,aku tadi Cuma becanda. Lagian teman-temanku juga sudah tahu kalau kamu itu pacarku. Maafkan aku ya,kamu jangan marah” tomy menyesali perbuatannya itu. Awalnya ayla tak mau memaafkan begitu saja,tapi akhirnya diapun memaafkan tomy karena tak tega melihatnya terus meminta maaf. “ya sudah aku maafkan,kalau begitu aku mau pulang dulu. Kamu kembali aja sana sama teman-temanmu”. “beneran ya maafin aku,ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya kalau pulang”. Ayla bergegas pulang bersama teman-temannya.
Ayla semakin tak mengerti dengan sikap tomy. sepertinya dia mulai berubah. Malam itu ia tak bisa tidur,perasaannya semakin gelisah. “mungkinkah mas tomy masih berhubungan dengan wanita yang fotonya ku temukan di ponsel waktu itu?” pikirannya mulai ngelantur. “ya tuhan…beri aku petunjukmu. Jika mas tomy memanglah jodohku maka permudahlah jalan kami. Tapi jika dia bukan jodoh yang kau peruntukkan bagiku…sebagai hambamu mungkin aku tak kuasa menerima kenyataan itu namun aku akan terima apapun keputusanMU. Karena ku yakin Keputusanmu adalah yang terbaik bagiku” doanya.
                Hubungan mereka memasuki bulan ke Sepuluh. Ayla memanglah gemar online di facebook. Dia kali ini melihat-lihat facebook tomy.  nampaknya seseorang yang bernama mita itu juga berteman dengan facebook tomy bahkan setelah di teliti lagi ternyata ayla pun juga berteman dengan facebook mita. “oh jadi wanita ini yang bernama mita” sembari menatap layar komputernya. Ia melihat beberapa kali mita muncul di status tomy,jelas hal ini membuat ayla merasa cemburu. Kesal rasanya ayla. Lalu ia meminta tomy untuk memblokir facebook mita,tapi tomy tak mau menuruti keinginannya. Dengan berbagai alasan ini dan itu hingga membuat ayla tak mengerti dengan sikap tomy. Ayla akhirnya marah…merekapun bertengkar. Pertengkaran ini nampaknya berlangsung cukup lama sebelum akhirnya mereka berbaikan lagi. Dan suatu pagi ketika ayla membuka facebooknya,ayla membaca sebuah status dari mita “sampai nantipun aku akan tetap menunggumu T---“ serasa hancur hati ayla membaca status itu. Tanpa berfikir lagi ia langsung memblokir facebook mita. Lalu ayla menghubungi tomy “mas aku membaca status mita barusan di fb,kenapa dia menyebut-nyebut namamu. Aku jelas gak bisa terima hal itu”. “sudahlah gak usah di pedulikan,yang penting kan bukan aku yang seperti itu. Lagian dia juga akan menikah”. “justru karena dia akan segera menikah,seharusnya dia tak melakukan hal itu” semakin geram saja. Pedebatan itu pun berbuntut panjang hingga mereka berdua kembali bertengkar. Ayla merasa tomy tak pernah membelanya,dia seakan lebih membela wanita itu disbanding ayla. Maka menangislah ayla. Beberapa hari hubungan mereka semakin buruk saja. Meski komunikasi tetap terjalin namun serasa tak seperti dulu lagi. Mereka berdua mencoba bertahan.
                Minggu-minggupun kian berganti. Setiap hari yang dilaluinya terasa begitu berat bagi ayla. Hubungan yang tak seromantis dulu lagi,komunikasi yang terjalin mulai tak membaik. Ayla kerap kali marah hanya karena hal-hal kecil saja. Dia menjadi seperti itu karena sesungguhnya hatinya kecewa. Sedangkan tomy merasa begitu bosan dengan sikap ayla. Tetapi mereka berdua mencoba untuk tetap bertahan.  Saat ini hubungan mereka memasuki bulan ke sebelas. Ini adalah bulan juli…di bulan juli ini ayla dan tomy berulang tahun. Hari ulang tahun mereka hanya berjarak lima hari saja. Tomy di tanggal 10 juli sedangkan ayla di tanggal 15 juli. Meski hubungan mereka sedang tak begitu baik namun keduanya akan berjanji untuk bertemu di tlg 15 juli untuk saling bertukar kado. Di tanggal 15 juli mereka pergi ke sebuah wisata pemandian alam tempat mereka pertama kencan dulu. Di sebuah bangku dibawah pohon keduanya duduk berdekatan. “ini kado buat kamu,coba kamu buka” tomy memberikan sebuah bungkusan kecil kepada ayla. Ayla segera membukanya,bungkusan itu rupanya berisi sebuah jam tangan dan dompet. “terimakasih ya” ucap ayla. “kamu suka gak hadiahnya” Tanya tomy. “suka kok,suka banget”. Ayla sengaja tak memberikan kadonya kepada tomy sekarang,ia akan memberikannya ketika akan pulang nanti. Pertemuan mereka kali ini sepertinya sudah sangat berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.tak ada hal-hal romantis yang terjadi. Suasana menjadi semakin hambar. Mungkin ini karena konflik yang sedang mereka alami. Namun mereka seakan enggan tuk membicarakan masalah itu lagi. Sepulang dari tempat wisata itu,ayla dan tomy mampir sebentar di sebuah toko bakso kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Sebelum berpisah,ayla tak lupa memberikan kadonya “ini kado buat kamu”. Tomy tersenyum kemudia berkata “terimakasih ya”. “iya sama-sama” sahut ayla. Keduanyapun akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Sore harinya handphone ayla bordering,ternyata ada sebuah pesan dari tomy “sayang terimakasih ya baju couplenya,aku suka banget. Sekarang bajunya ku pakai loh”. Ayla tersenyum “ya syukur deh kalau suka”. Sejak saat itu hubungan mereka kembali membaik.
                Di saat semua sudah kembali membaik,seakan masalah tak hentinya menerjang mereka.Rasanya sudah cukup lelah menghadapi masalah di hubungan mereka selama ini. Setelah konflik meredam timbullah konflik lagi. Salah seorang teman Tomy mencoba menghubungi ana,sahabat Ayla. Dia mengatakan bahwa ada hal mengenai Tomy yang ingin di sampaikan kepada Ayla. Anapun memberikan handphonnya kepada Ayla dan berkata bahwa teman Tomy ingin berbicara dengan dia,katanya ada yang ingin di sampaikan. ‘’Halo mas,ini aku Ayla. Ada sesuatu apa ya?’’ Tanya Ayla penasaran. ‘’Begini dik…bagaimana aku mengatakannya ya,ini menyangkut Tomy,kekasihmu.’’   Sampai di situ Ayla sudah merasa tak enak,sepertinya ia akan mengatakan hal buruk tentang Tomy
 ‘’tak apa mas katakana saja”.
‘’dik maaf ya sebelumnya,aku mengatakan ini hanya karena merasa kasihan kepadamu. Sebenarnya Tomy bukanlah lelaki yang baik. Dibelakangmu dia sering terlihat dengan wanita lain,dan wanita itu bernama mita. Dia adalah adik teman tomy. Tomy sudah dari dulu menyukai wanita itu. suka smsan dengan dia. Suka menjemput dia di sekolah’’.
 Hati Ayla terasa di cabik-cabik mendengar perkataan teman Tomy itu,dia tak bisa berkata-kata lagi. Hanya menangis yang bisa dia lakukkan. Dia merasa benar-benar cintanya selama ini di khianati oleh Tomy.
‘’dik kamu gak apa-apa kan,kalau kamu gak mau mendengar…aku gak akan melanjutkan ceritanya’’
 ‘’enggak mas,teruskan saja ceritanya. Aku ingin tahu yang sebenarnya’’ sambil menahan tangisnya
‘’Tomy gak seharusnya melakukan ini,bukankah dia sudah jadi kekasihmu. Dulu mita itu adalah pacarku,tapi tomy selalu mencampuri urusan kita berdua. Bahkan ketika di hari valentine itu Tomy mengirim sms kepada kekasihku ,dia bertanya apakah aku memberikannya boneka? Padahal apa urusan dia sebenarnya. Dan ketika Tomy pernah terjatuh dari motor waktu itu,kekasihkupun tahu dari sms yang Tomy kirim kepadanya’’.
 Seperti mendapat tamparan keras di wajah ayla,air matanya tak henti-hentinya mengalir. Tanpa membuang waktu ditutuplah telephone itu kemudian dia menelephon Tomy. Saat Tomy mengangkatnya ayla langsung meluapkan kemarahannya pada Tomy “jadi sebenarnya kamu punya hubungan khusus dengan wanita yang fotonya kau simpan itu? Kau berkhianat di belakangku?” ucapnya kesal dibarengi dengan tangisnya. Tomy yang tak mengerti kenapa ayla tiba-tiba seperti ini mencoba mencari tau apa yang sebenarnya terjadi “ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba marah seperti ini,bukankah tadi kamu masih baik-baik saja?”. “seseorang memberitahuku tentang wanita yang fotonya kau simpan itu,katanya kamu berselingkuh dengan wanita itu di belakangku. Benarkah begitu”
“seseorang? Siapa seseorang yang kamu maksud itu? Cepat katakan padaku” nada bicara Tomy semakin meninggi,sepertinya dia kesal.
“aku tak bisa mengatakan siapa orang yang telah memberitahuku tentang ini,yang pasti dia adalah seseorang yang berteman dengganmu”
“aku tau siapa orang yang kau maksud itu,pasti orang  andi kan orangnya?”
“bukan..bukan andi orangnya” ayla tak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Tomy,ia terpaksa berbohong.
“jangan bohong,katakana saja yang sejujurnya”
Rupanya pertengkaran mereka di telepon terdengar oleh ibu Tomy yang saat itu sedang berada di dekat Tomy. “kenapa bertengkar,sini ibu yang coba bicara” Tomypun memberikan handphone itu kepada ibunya.
“ada apa? Gak boleh cemburuan. Hmm kalau kamu cemburuan bagaimana nanti kalau sudah jadi istrinya? Sudah jangan bertengkar lagi ya” ibu Tomy mencoba menenangkan ayla
Sementara ayla hanya bisa terdiam.
Lelah rasanya hati ayla,ia sebenarnya tak mampu menahan semua ini tapi di sisi hatinya yang lain ia masih tak mampu melepas tomy. dia begitu mencintai tomy.
                Beberapa hari Setelah pertengkaran yang cukup menguras emosi itu. Hubungan mereka berdua menjadi semakin renggang. Tomy menjadi semakin terang-terangan mengakui bahwa ia sebenarnya benar mencintai wanita itu namun ia tak bisa memilikinya karena wanita itu akan segera menikah dengan pria yang telah dijodohkan oleh kedua orangtuanya. “kamu tak akan mengerti rasanya ditinggal menikah oleh orang yang kamu sayang” katanya kepada ayla. Hati ayla tak karuan mendengar ucapan Tomy,begitu sakit rasanya. Bagaimana mungkin Tomy mengatakan itu,sementara ayla masih menjadi kekasihnya. Tetapi selama Tomy tak mengatakan putus padanya,ayla akan mencoba bertahan dengan Tomy. Dia mungkin merasa sakit tapi dia tak bisa meninggalkan Tomy. Dia begitu menyayangi Tomy hingga ia tak mempedulikan sakit yang bekecamuk di hatinya.
“Ya robb
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk sebuah perasaan
Jika dia memang jiwa yang telah engkau pilihkan untukku
Berikanlah kami jalan dan petunjukmu
Jika dia memang takdir bagiku
Pantaskan dia untukku dan pantaskanlah diriku untuknya
Ya robb
Aku memilihnya karena sebuah keyakinan
Aku terima seluruh kelebihan dan kekurangannya
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang menyertai hidupnya
Aku terima dirinya dengan apa yang telah engkau berikan untuknya
Ya robb
Jika ada dua pilihan dan diantaranya adalah dia
Tentu aku akan memilihnya
Jika ada sepuluh pilihan dan diantaranya adalah dia
Tentu aku akan memilihnya
Jika ada seratus pilihan dan diantaranya adalah dia
Tentu aku akan memilihnya
Dan jika hanya ada satu pilihan dan tidak ada dia didalam pilihan itu
Maka akupun akan menerimanya sebagai pemberian terbaik dariMU
Aku tidak akan memaksakan diriku untuk memilihnya
Karena engakaulah yang maha mengetahui
Karena engkaulah yang menciptakanku
Karena engkaulah yang memelihara diriku
Ya robb
Jika dengan menutup cinta ini yang menjadikanmu ridho kepadaku
Jika dengan mengorbankan perasaan ini engkau menyelamatkanku
Disaat manusia tergelincir dari jalan MU
Maka ku serahkan cinta ini untukmu
Sebagai wujud baktiku padamu sebagai wujud syukurku padamu
Aku yakin bahwa tidak ada ketetapanmu yang salah
Aku yakin bahwa semua kehendak MU sangat terukur
Ya robb dengan segala kekuasaanmu
Dengan segala kekuatanmu
Dengan segala keagunganmu
Hamba mohon padamu
Kuatkan hati ini saat ketetapanmu membuat hati ini terasa sempit
Tenangkanlah hati ini disaat ketetapanmu membuat hati ini terasa tak berarti
Sesungguhnya hanya dengan pertolonganmu diri ini bisa menjalani semua ketentuanmu” itulah doa yang ayla panjatkan dengan berurai air mata. Semua masalah yang membebani ayla membuat dia merasa tak kuat lagi hingga iapun jatuh sakit.
                Sekian lama bertahan dalam hubungan yang rumit itu,akhirnya tibalah hari dimana mereka harus membuat keputusan untuk hubungan yang mereka jalin. Senja di sore itu ayla dan Tomy berjanji tuk bertemu di sebuah terminal bus. Lama menunggu namun Tomy tak kunjung datang,ayla terus saja melirik jam tangan yang di kenakannya. Hatinya berdegup tak menentu,ia tak tahu apa yang akan di katakan Tomy padanya. ‘’mungkinkah ia akan mengakhiri hubungan ini” gumamnya. Ia yang saat itu sedang sakit,terlihat semakin pucat. Tak lama berselang Tomy pun datang ‘’maaf harus menunggu lama’’ sapanya. ‘’iya tak apa’’ jawab ayla. Kemudian mereka berdua menuju ke belakang sebuah terminal..disanalah Tomy mulai mengatakan apa tujuannya ingin menemui ayla hari ini ‘’maaf sebelumnya…aku tak tau harus mengatakan apa,namun aku rasa kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini’’ . kagetlah ayla oleh ucapan kekasihnya itu “apa?? Siapa wanita yang membuatmu seperti ini…katakan,katakatan padaku’’ tetesan demi tetesan air mata terus mengalir deras di wajah ayla. ‘’kamu jahat mas….kamu jahat…” teriaknya. ‘’ aku akan menjadi lebih jahat jika aku terus bersamamu,maafkan aku jika harus mengambil keputusan ini. Tolong jangan menangis’’ diraihnya tangan ayla. Namun ayla tak mau Tomy menyentuhnya…ia terus saja menangis tanpa tau harus berkata apa lagi. ‘’ini baju couple yang kamu beri dulu’’ sembari menyodorkan sebuah bungkusan kecil kepada ayla. ‘’kau bahkan mengemballikan ini?” diambillah bungkusan itu lalu ayla melemparnya ke arah Tomy. Seakan berkecamuk perasaan hati ayla,ia tak percaya kekasihnya tega melakukkan itu,apa dia lupa penggorbanannya dulu?. ‘’tega kamu mas…..kamu tega melakukan ini padaku’’ tangisnya semakin tak terhenti lalu dia pergi tanpa menoleh lagi ke arah Tomy.
 Tomy memandangi kepergian ayla,raut wajah yang penuh kesedihan juga tergambar jelas di wajahnya. Di satu sisi dia merasa tak tega melihat ayla,namun disisi lain dia tak bisa terus melanjutkan hubungannya dengan ayla. Ya…karena Tomy mencintai wanita lain selain ayla.
                Ayla begitu merasa terpukul atas kejadian itu,bahkan sakitnyapun semakin parah. Beberapa hari ia tak mau makan..hanya berdiam diri di kamar dan terus menangis. Semakin hari tubuhnya semakin terlihat kurus. Sahabat-sahabat ayla mencoba menghiburnya,berharap ayla bisa tersenyum lagi. ‘’ayla..sudahlah ikhlaskan mas Tomy,kamu gak boleh seperti ini’’ hibur ana. ‘’kamu tak tau a pa yang ku rasakan,kenapa harus begini akhirnya…bukankah aku tulus mencintainya? Bukankah aku setia kepadanya?  Apa salahku hingga aku pantas diperlakukan seperti ini?....tangisnya kembali pecah. ‘’kasihan kamu ayla’’ ana merasa iba melihat sahabatnya itu.
                Tanpa sepengetahuan ayla,ana mencoba menghubungi Tomy. Dia mengirimkan sebuah pesan kepada Tomy ‘’mas..ayla sakit,dia tak mau makan. Mungkin dia akan mau makan jika kamu yang menyuruhnya”. Setelah membaca pesan itu,Tomy mengirim pesan kepada ayla “kenapa kamu tidak mau makan,kamu tak boleh seperti itu”. Ayla yang kala itu sedang berdiam diri di kamar,lalu ia mendengar handphonenya bordering dan ternyata ada sebuah pesan dari tomy. Dibacalah pesan itu. Lagi-lagi air matanya kembali mengucur. Dia merasa begitu rindu akan sosok mantan kekasihnya itu. Dia mengingat kembali saat-saat kebahagiaannya bersama Tomy dulu. Diambillah sebuah boneka pemberian Tomy dulu,dia memeluk boneka itu begitu eratnya. ‘’mas….mungkin aku membencimu,tapi aku juga tak bisa membohongi hatiku. Andai saat ini kau ada di depanku peluk aku sebentar saja…..agar aku tenang melepasmu. Aku bahkan tak sempat memelukmu untuk yang terakhir kalinya,aku bahkan belum puas memandang wajahmu’’ isak tangisnya semakin tak terbendung lagi.
                Sebulan setelah itu ayla masih saja tak kunjung sembuh. Ayla menjalani hari-harinya dengan penuh kesedihan. Sebenarnya dia selalu berharap Tomy menghubunginya lagi,sekedar untuk menguatkan hati ayla. Tapi nampaknya Tomy sudah tak peduli lagi dengan keadaan ayla,dia tak pernah menghubungi ayla lagi. ‘’apa secepat ini kau lupakan aku mas?’’ gumam ayla. Karena lama tak mendengar kabar Tomy,ayla memutuskan untuk melihat facebook Tomy. Status demi status ia coba baca,hingga ia menemukan ssebuah status yang bertulis ‘’dia mewarnai hari-hariku. U---F”. Seakan hatinya kembali tercabik,ayla kembali menangis terisak-isak “ya allah mas….belum sebulan kamu putus dariku,belum kering rasanya luka yang kamu gores padaku. Kau bahkan tak mau berpura-pura peduli dengan aku yang sudah kau lukai ini. Tapi  Kamu sudah punya kekasih baru lagi?”. Dia merasa tak kuasa lagi melihat facebook Tomy,lalu dia memutuskan untuk tak meneruskan lagi. Ia hanya mampu berucap
“Tuhan
Berikan kekuatan pada sekeping hati yang sudah luluh lantah ini dengan ketegaran
Untuk terus bisa memaafkan
Melupakan semua sakit dan kekecewaan
Tuhan
Ku sadar apa yang ku minta tak selamanya bisa ku dekap dalam nyata
Karna kehidupan bukanlah tuk di genggam dan dimiliki oleh ego dan ambisi
Tuhan
Kuatkan kedua mata ini di saat ku menatap dia yang ku cintai bersama pujaan hatinya
Dan kuatkan aku tuk bisa tersenyum padanya”
                Ayla menceritakan kepada ana apa yang dia lihat di facebook Tomy. Ana mencoba membesarkan hati ayla “Mungkin tuhan sedang mencoba memberitahumu bahwa Tomy tak baik untukmu. Kamu harus yakin dan percaya bahwa nanti tuhan akan mendatangkan padamu seseorang yang lebih baik dari Tomy” tersenyum sembari memandang ayla. ‘’tapi ana…aku masih sangat menyayangi mas Tomy,sulit buatku untuk melupakannya. Hatiku serasa mati,aku tak bisa kembali merasakan perasaan cinta untuk yang lainnya. Entah apa yang membuatku seperti ini,bukankah sudah jelas Tomy tak mau peduli lagi denganku” raut wajahnya kembali sedih. Ana tak bisa berkata apapun lagi,dia hanya kasihan melihat sahabatnya yang makin hari semakin terlarut dalam sedih. Ia ingin ayla kembali seperti dulu lagi,kembali tersenyum.
                Satu setengah bulan setelah itu,sepertinnya kesedihan ayla masih saja berlanjut. Ia Nampak duduk sesorang diri,termenung dan tanpa melakukan apapun. Ibunya yang sembari tadi memperhatikan ayla kemudian menghampiri ayla dan bertanya “kamu kenapa? Pasti ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan. Katakan apa yang sedang membebani pikiranmu?”. “ah tak ada yang sedang ku pikirkan kok bu,aku baik-baik saja” tersenyum kepada ibunya. “kalau tak ada yang kamu pikirkan,lalu kenapa kamu terus sakit seperti ini? Kamu tak akan pernah sembuh kalau kamu terus saja memikirkan hal yang menjadi masalahmu” ibu ayla sepertinya tau bahwa ayla sedang memikirkan sesatu. Mendengar ucapan ibunya itu,aylapun mencoba meyakinkan ibunya “sakitku ini hanya karena aku makan gak teratur,bukankah dokter  sudah bilang kalau aku sakit lambung”. “terserah sudah kamu mau bicara apa,yang jelas obat apapun tak akan menyembuhkanmu kalau pikiranmu masih saja begitu. Dan kalau kamu gak kunjung sembuh maka terpaksa aku dan ayahmu akan membawamu ke rumah sakit. Kamu harus di rawat disana” . “apa? Rumah sakit? Aku tak mau menjalani perawatan dirumah sakit. Aku baik-basik saja,aku janji…aku pasti akan segera sembuh” ayla benci harus dirawat di rumah sakit,dia tak suka dengan jarum suntik.
                Karena takut dibawa ke rumah sakit,setiap hari ayla berpura-pura baik-baik saja di depan orang tuanya. Dia makan dengan teratur dan menuruti semua apa yang ibunya katakan. Namun yang sebenarnya sakit bukan hanya tubuhnya tapi juga hatinya. Setiap malam menjelang tidur ia selalu teringat Tomy,tak jarang diapun terbangun di tengah malam karena bermimpi mantan kekasihnya itu. Ia selalu menangis saat mengingat Tomy. Pikirannya semakin tak karuan,dikala rindu menyelubungi hati ayla. Namun ayla tak tau bagaimana ia bisa menghubungi Tomy,dan apakah Tomy akan peduli jika dia berkata bahwa dia merindukan Tomy? Kembali ia mencoba membuka facebook Tomy,dia mengirimkan pesan kepada Tomy. “bagaimana kabarmu mas?” lama menunggu balasanya,sepertinya Tomy enggan membalas pesan ayla. Sedih rasanya hati ayla. Kemudian ayla mencoba menulis sebuah pesan lagi “ aku kangen kamu mas :’(“. Setiap hari ayla mencoba mengirim pesan kepada tomy,tak jarang ia megutarakan kerinduannya. Sesekali tomy membalasnya namun balasan itu justru semakin menyakiti hati ayla. Seperti kala ayla mengirimkan sebuah pesan “mas…apa kamu tidak kasihan kepadaku?”,tomy menjawab “ aku dulu juga pernah terluka sepertimu,tapi percayalah seiring berjalannya waktu semua sakitmu itu pasti akan menghilang sendiri”. Ala kembali membalas “tapi aku bukan kamu mas,seharusnya kamu tahu bagaimana rasanya sakit hati kalau kamu sudah pernah mengalaminya dulu,kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Bukan aku dulu yang membuat hatimu sakit,tapi kenapa kamu melampiasnkannya padaku?” Aylapun sedih,sepertinya tomy sudah bukan dirinya yang dulu lagi. Tomy sudah berubah.
                Tak tau apa yang ayla rasakan saat ini,ia benci namun masih tetap menyayangi tomy. Berbulan-bulan ia terus saja terlarut dalam kesedihan. Terkadang datang perasaan rindu kepada tomy,iapun hanya bisa menangis sembari mengingat-ingat kenangan indah yang tlah ia jalani bersama tomy. suatu ketika ia merasa begitu rindu terhadap tomy,tak kuasa lagi rasanya menahan perasaan itu. Ayla memutuskan tuk melintas di depan toko tempat tomy bekerja. Ia berharap bisa melihat tomy meski hanya dari kejauhan saja. Baginya hal itu sudah cukup membuatnya merasa sedikit lega. Kebodohannya itu dilakukannya berkali-kali. Hingga ia tak sadar telah menyiksa dirinya sendiri. Bulan tlah berganti,bahkan kini sudah satu setengah tahun semenjak tomy meninggalkan ayla pergi. Ayla sering mengirimkan pesan ke facebook tomy,meskipun jarang dibalas namun ayla tetap saja melakukan hal itu,bahkan terkadang ayla hanya mendapat ucapan yang kasar dari tomy. tapi ia tak peduli,ia masih percaya bahwa tomy adalah orang yang baik. Teman-teman ayla yang mengetahui hal itu mencoba menasehati ayla, “ayla sampai kapan kamu akan terus seperti ini,mas tomy sudah bahagia dengan kekasih barunya di sana. Kenapa kamu terus saja menyiksa dirimu? Kalau dia memang menyayangimu,ia pasti tak akan membiarkanmu sakit seperti ini”. “kamu tak akan mengerti rasanya ditinggal orang yang kamu sayangi. Baru kali ini aku merasakan..aku hidup tapi seakan mati. Tak ada yang bisa ku rasakan,hanya perih”. Ayla tak mau mendengarkan nasehat dari teman-temannya. Ia terus saja seperti itu,bahkan setelah putus dengan tomy ia seakan tak mau membuka hati untuk lelaki lain. Hingga suatu ketika salah seorang temannya yang bernama sinta yang ketika itu melihat ayla sedang duduk sembari menangis,ia berkata kepada ayla “kenapa kamu menangisi orang seperti itu? Dia tidak pantas kamu tangisi. Lihatlah aku,aku bahkan ditinggal oleh suamiku dengan wanita lain padahal anak kami masih baru lahir. Tapi aku kuat,aku tak lemah sepertimu. Sudah!! hapus air matamu,buktikan pada dia bahwa kamu bukan wanita lemah,kamu mampu hidup lebih baik tanpa dia. Kalau aku saja bisa tegar,kenapa kamu tidak? Kamu pasti bisa” menepuk pundak ayla. Perkataan sinta sepertinya membuat ayla mempunyai semangat baru lagi “iya kenapa aku selemah ini? dia saja bisa tegar kenapa aku yang hanya ditinggal oleh seorang pacar saja tak bisa tegar? Aku tak boleh seperti ini. masih banya orang-orang di sekitarku yang menyayangiku” pikirnya.
                Berkat dorongan semangat dari teman-temannya,setelah dua tahun kepergian tomy,ayla kini mampu tersenyum lagi. Dia kini mengerti bahwa semua masalah yang ia hadapi adalah proses dari pendewasaan diri. Ayla sadar bahwa selama ini ia telah menyia-nyiakan waktunya untuk orang yang sama sekali tak mau mempedulikannya. Ia sadar telah menyakiti dirinya sendiri,padahal tomy tak sedikitpun memikirkannya karena tomy sudah bahagia dengan pilihannya. Lalu ayla mengirimkan sebuah puisi kepada tomy melalu facebooknya “Untukmu yang pernah menjadi harapku
Jika dulu tidak bertemu denganmu maka aku tidak akan berubah menjadi diriku yang sekarang
Sekarang dengan semua luka ini aku membawa serta bayanganku meninggalkan duniamu
Aku takan menangis untukmu lagi
Jika bersamamu begitu lelah itu bukan lagi cinta
Jika bersamamu begitu sakit itu bukan lagi sayang
Berpisah adalah cara terbaik
Agar cintaku kembali pada tuntunan cahayanya
Bukan hanya bersandar pada ego dan ambisiku semataa
 Sebanyak apapun duri yang kau tabur di atas jalan setapakku
Yang terus melukai di setiap langkahku
Namun… ku kan teruskan langkah ini
Darah yang bersimbah
Perih yang mengerih
Luka yang menganga
Tiadalah berarti bagiku
Karna semua adalah bagian dari perjuanganku tuk raih cita,cinta,dan asaku
Terimaksih tuk semua luka yang tlah kau hujamkan ke hatiku
Karna semua membuatku semakin mengerti arti kebenaran dan cinta suci
Selamat tinggal masa lalu
Tanpamu ku pasti sanggup lalui hari
Selamat tinggal kenangan
Tanpa namamu ku yakin bisa tegar dama perihku
Berbahagialah dengan semua pilihan hidupmu”

--THE END--




Terkadang kita terpaksa harus menutup mata
Hanya ingin hati ini tak kembali merindukan dirinya
Dan terkadang kita harus menutup pendengaran kita
Hanya berusaha agar kita tak lagi terlukai oleh perasaan cinta,kasih,dan sayang padanya
Karna kita tahu dan menyadari
Bahwa dia bukan lagi milik diri dan tak lagi mungkin kita memiliki cinta kasihnya
Belajar melupakan bukan berarti menghapus semua kenangan
Karena semakin berusaha kita menghapus kenangan
Semakin deraslah air mata yang tercurah
Karena kasih yang terus terpatri
Namun
Apalah arti mengenang
Karena dia bukan lagi dia yang dulu pernah menjadi yang terindah dalam kehidupan kita